Selasa, 12 Agustus 2014

Langkah Langkah Pengukuran Kerangka Dasar

Kerangka Dasar atau Kerangka Referensi adalah kerangka yang digunakan surveyor termasuk Mad Geodet untuk menentukan koordinat koordinat di permukaan bumi yang nantinya bakal berperan dalam pembuatan peta.

Jadi, pengukuran kerangka dasar itu salah satu cakupan pekerjaan Mad Geodet. Kerangka Dasar sendiri dibagi dua yaitu Kerangka Dasar Horizontal atau KDH dan Kerangka Dasar Vertikal atau KDV. Pengukuran KDH memerlukan minimal 3 surveyor, 1 alat ukur bernama ETS, 2 prisma, dan 3 tripod. Pengukuran KDV memerlukan minimal 4 surveyor, 1 alat ukur bernama waterpass, 1 tripod, dan 2 rambu ukur.

Berikut langkah langkah pengukuran kerangka dasar horizontal:

1. Persiapan 
  • Tempatkan 2 prisma dan 1 ETS di atas tripod.
  • Ke-3 tripod ditempatkan di atas benchmark
  • Agar alat tepat di atas benchmark, centering dilakukan
  • Proses ini dilakukan dengan melihat melalui lensa okuler kecil yang terletak pada prisma atau ETS
  • Selain centering, leveling juga harus dilakukan
  • Hal ini dilakukan untuk membuat prisma dan ETS sejajar dengan bidang ekipotensial
  • Nivo adalah indikator alat yang sudah diratakan
  • Proses selesai ketika gelembung nivo ini terletak di tengah.
  • Ada juga nivo yang ditampilkan pada layar ETS
  • Proses selesai ketika gelembung indikator terletak di tengah

2 Pengukuran

  • Bidik prisma bernama prisma A dengan menggunakan ETS
  • Setelah prisma dibidik, ETS akan menampilkan bacaan sudut horizontal dan vertikal
  • Jarak dari ETS untuk prisma atau antara dua benchmark dihitung dengan mengklik tombol yang ada pada layar ETS
  • Prinsipnya adalah menghitung perbedaan waktu laser yang dipancarkan ETS
  • Prisma adalah Laser reflektor
  • Bidik lain prisma bernama prisma B 
  • Lakukan prosedur yang sama dan juga menulis bacaan sudut dan jarak yang ada pada ETS
  • Surveyor yang menulis data harus mengatakan data yang dia tulis untuk meminimalkan kesalahan penulisan
  • Seisih antara dua pembacaan sudut horisontal disebut sudut
  • Ubah posisi lensa ETS dari keadaan B (Biasa) menjadi keadaan LB (Luar Biasa)
  • Bidik prisma B lagi dengan prosedur yang sama
  • Bidik prisma A lagi dengan prosedur yang sama
  • Ada empat bidikan untuk satu pengukuran KDH
  
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada video berikut. Video tersebut mencakup pengukuran KDH dan KDV.



Berikut langkah langkah pengukuran kerangka dasar vertikal :

 1 Persiapan 
  • Tempatkan waterpass di atas tripod
  • Waterpass diletakkan di manapun di antara dua benchmark
  • Dua surveyor meletakkan sambil memegang rambu ukur di atas benchmark
  • Centering tidak dilakukan
  • Leveling dilakukan
  • Jangan lupa untuk melindungi waterpass dari sinar matahari

2 Pengukuran

  • Bidik rambu ukur bernama LS A dengan menggunakan waterpass
  • Surveyor membaca tiga bacaan pada tiga benang indikator dalam lensa objektif
  • Bidik rambu ukur lainbernama LS B A
  • Lakukan prosedur yang sama
  • Selisih antara bacaan LS A dan LS B membaca disebut beda tinggi
  • Ada metode yang disebut 'double stand'
  • Hal ini dilakukan untuk membuat pengukuran yang lebih akurat
  • Dua bidikan yang pertama disebut stand pertama
  • Untuk membuat stand kedua, waterpass dipindahkan dan dilakukan leveling lagi
  • Stand kedua dimulai dari bacaan pada LS B
  • Baca hanya satu benang/benang tengah
  • Bisik LS A dan lakukan prosedur yang sama 
  • Ada empat bidikan untuk satu pengukuran KDV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar