Jumat, 25 Juli 2014

Album Mad Geodet kedua (Born to be) (Video)

Di sini akan dijelaskan keterangan keterangan yang menyangkut pembuatan video video dari album Mad Geodet yang kedua yaitu Born to be. Keterangan-keterangan tersebut mencakup lokasi dan waktu perekaman, perekam dan lain lain.


1. Angel



Ini merupakan satu dari empat video dalam album Born to be ini yang pengambilannya dilakukan di Kareumbi. Scene scene yang diambil untuk video Angel tiga diantaranya dilakukan sehari sebelum Kareumbi Operation usai.

Video ini terdiri dari empat scene dengan rincian sebagai berikut
  1. Scene pertama direkam di sungai tempat Mad Geodet survey pengukuran detail selama Kareumbi Operation. Scene diambil usai survey sebelum makan siang serta setelah bersih-bersih peralatan survey. Scene diambil oleh Nungtatang pada tanggal 26 Mei 2014. Pada scene ini, Mad Geodet menjadikan statif, alat untuk meletakkan alat survey, sebagai gitar.
  2. Scene kedua direkam di batang kayu dekat jembatan menuju rumah pohon. Scene diambil tanggal 31 Mei 2014, oleh Ankalucio pada pagi hari setelah sarapan. Di scene, ini terlihat kesulitan mengatur pergerakan sambil memperhatikan keseimbangan.
  3. Scene ketiga juga diambil tanggal 31 Mei 2014. Scene diambil di kebun cabe milik warga Cigumentong. Scene diambil d'AMRI. Pada scene ini, Mad Geodet mengenakan ponco.
  4. Scene keempat juga diambil tanggal 31 Mei 2014 oleh Ankalucio pada sore harinya. Pergerakan Mad Geodet saat itu juga terbatas karena sandal yang putus. Scene diambil di dekat kandang rusa.
Audio direkam di kosan Mad Geodet pada tanggal 16 Mei 2014. Angel adalah OST dari anime Coppelion yang aslinya dinyanyikan oleh Angela.

2. Born to be


Ini merupakan satu dari empat video dalam album Born to be ini yang pengambilannya dilakukan di Kareumbi. Lagu yang menjadi nama album ini merupakan video dengan scene yang diambil pertama kali sejak tiba di Kareumbi.

Video ini terdiri dari 4 scene dengan rincian sebagai berikut :
  1. Scene pertama direkam Teo di basecamp pada tanggal 20 Mei 2014 setelah survey Kerangka Dasar Vertikal. Pada scene ini, Mad Geodet menjadikan hoodie sebagai penutup mata
  2. Scene kedua juga dilakukan di tempat yang sama tapi berbeda sudut pandang. Scene ini direkam juga oleh Teo pada 20 Mei 2014. Pada scene ini, Mad Geodet menjadikan rambut sebagai penutup mata.
  3. Scene ketiga direkam pada tanggal 20 Mei 2014 setelah pengambilan scene pertama dan kedua. Scene diambil oleh Teo di jembatan yang merupakan batas Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut.
  4. Scene keempat direkam pada tanggal 21 Mei 2014 oleh Ankalucio ketika hari piket. Ini merupakan scene pertama yang direkam saat hari piket. Scene diambil di depan Gedung Pusat Informasi, tempat inap Mad Geodet selama minggu pertama Kareumbi Operation.
Audio direkam di kosan Mad Geodet pada tanggal 17 Mei 2014. Born to be adalah OST ending dari anime Mahou Sensou. Born to be aslinya dinyanyikan oleh Nano.

3. Brand New World

 


Ini merupakan satu dari empat video dalam album Born to be ini yang pengambilannya dilakukan di Kareumbi. Video ini satu-satunya video dalam album Born to be dengan empat scene dengan perekam yang berbeda-beda.
Video ini terdiri dari 4 scene dengan rincian sebagai berikut :
  1. Scene pertama ini diambil setelah survey pengukuran detail di daerah seberang sungai. Scene diambil oleh Nungtatang pada tanggal 26 Mei 2014.
  2. Scene kedua diambil ketika laki-laki lain sedang bermain bola pada hari piket, 27 Mei 2014. Scene diambil oleh Jodit. Scene ini direkam sesaat setelah Mad Geodet mandi.
  3. Scene ketiga ini diambil oleh wanita peserta Kemah Kerja 2014, Daniella atau Nela. Perekaman dilakukan di basecamp dengan perekam berada di lantai dua basecamp. Penunjukkan Nela didasarkan lantai dua basecamp hanya boleh diakses oleh para wanita. Scene diambil tanggal 31 Mei 2014.
  4. Scene ini diambil Ankalucio pada sore sebelum hari terakhir. Scene diambil tanggal 31 Mei 2014 di daerah ilalang di wilayah utara basecamp. Pada scene ini, Mad Geodet jatuh dengan tidak direncanakan.
Audio direkam di kosan Mad Geodet pada tanggal 16 Mei 2014. Brand New World adalah OST keenam dari anime Brand New World yang aslinya dinyanyikan oleh D-51.

4. Dead End



Ini merupakan video yang direkam ketika Kerja Praktek di SMP Puloampel, Banten. Selain itu terdapat scene selfie Mad Geodet yang dipergunakan untuk pembuatan video ini. Perekam scene utama video ini adalah rekan survey GPS di Banten yang dilakukan selama 30 jam non stop itu, ar-MAN dengan nama asli Armand Maulana Yusuf.

Video ini terdiri dari tiga scene dengan rincian sebagai berikut :
  1. Scene pertama pada video ini dibuat pada hari pertama pelaksanaan survey GPS pada tanggal 19 Juni 2014 oleh ar-MAN. Scene diambil setelah istirahat akibat perjalanan dari Pos Krakatau di Labuan, Banten menuju Puloampel, Banten. Scene diambil di daerah ilalang, di belakang, sekolah
  2. Scene kedua juga diambil oleh ar-MAN pada tanggal 19 Juni 2014. Scene yang diambil pada sore hari ini berlatar belakang sekolah dengan pintu kelas yang terbuka. Sekolah ini sudah libur sehingga sekolah itu hanya dihuni oleh penunggu sekolah. 
  3. Scene ketiga diambil secara selfie oleh Mad Geodet di rumah Mad Geodet pada tanggal 4 Juli 2014.
Audio direkam di rumah Mad Geodet di Lampung pada tanggal 16 Juli 2014. Dead End adalah OST kedua dari anime Mirai Nikki yang aslinya dinyanyikan oleh Faylan.

5. Destiny


Ini merupakan satu dari empat video dalam album Born to be ini yang pengambilannya dilakukan di Kareumbi. Sebagian besar scene dalam video ini direkam ketika hari piket bersama Ankalucio.

Video ini terdiri dari 4 scene dengan rincian sebagai berikut :
  1. Scene pertama diambil oleh Ankalucio di pepohonan di depan Gedung Pusat Informasi yang masih masuk Kabupaten Bandung. Scene diambil tanggal 21 Mei 2014 saat hari piket.
  2. Scene kedua juga diambil oleh Ankalucio pada pagi hari yang sama yaitu tanggal 21 Mei 2014. Scene ini diambil di dekat perairan di belakang tenda penginapan.
  3. Scene ketiga diambil dari seberang perairan dari scene kedua tepatnya di pinggir lapangan yang ada di Kareumbi. Scene diambil Ankalucio tanggal 21 Mei 2014.
  4. Scene keempat diambil oleh Teo pada tanggal 25 Mei 2014. Scene ini diambil setelah makan siang di dalam hutan. Pada hari itu, Mad Geodet sedang melakukan pengukuran detail situasi.
Audio direkam di lantai 3 labtek IXC pada tanggal 17 Mei 2014. Destiny merupakan OST dari anime Phi Brain Season tiga yang dibawakan oleh Neko.

6. One Day



Ini meupakan video yang dibuat ketiga oleh Mad Geodet. Seluruh scene diambil ketika pra-Kemah Kerja 2014 yang bertujuan pengenalan medan selama Kareumbi Operation.
Video ini terdiri dari 3 scene yang diambil secara berurutan dengan rincian sebagai berikut :
  1. Scene pertama diambil oleh Teo di lapangan yang nantinya tempat tes psikomotorik menggunakan alat. Scene diambil tanggal 10 Meo 2014.
  2. Scene kedua diambil di tempat dan waktu yang sama dengan scene pertama dengan perekam yang berbeda yaitu Anto. Perbedaanya yaitu pada scene ini kameramen melakukan zoom in.
  3. Scene ketiga diambil oleh Teo di kantin Garut dekat basecamp selama Kareumbi Operation. Pada saat pengambilan scene, baterai camcorder habis ketika lagu baru akan memasuki reff kedua. Scene ini berlatar belakangkan peta wilayah Kareumbi.
Audio direkam di kosan Mad Geodet pada tanggal 12 Mei 2014. One Day adalah lagu yang dibawakan the ROOTLESS sebagai OST ketigabelas dari anime One Piece


7. Rising Hope



Ini merupakan video keenambelas yang dibuat oleh Mad Geodet. Sebagian besar scene diambil di daerah asal Mad Geodet yaitu Lampung.

Video ini terdiri dari 5 scene dengan rincian sebagai berikut :
  1. Scene pertama diambil ketika Kerja Praktek Survey GPS di kebun kacang belakang SMP Puloampel, Banten. Scene diambil pada hari kedua survey tanggal 20 Juni 2014. Perekam scene ini adalah ar-MAN.
  2. Scene kedua diambil di sekitar tanah milik orang tua Mad Geodet di daerah Tanjungsari, Natar, Lampung Selatan. Scene ini direkam oleh ibu Mad Geodet tanggal 22 Juli 2014. Scene ini berlatarbelakangkan kebun singkong.
  3. Scene ketiga diambil di tempat, waktu dan perekam yang sama dengan scene kedua yaitu tanggal 22 Juli 2014. Perbedaannya scene ini berlatarbelakangkan sawah.
  4. Pada scene keempat ini, Mad Geodet terlihat duduk di kursi dapur rumah Mad Geodet. Scene ini direkam oleh kakak Mad Geodet pada tanggal 23 Juli 2014.
  5. Scene kelima juga direkam oleh kakak Mad Geodet tanggal 23 Juli 2014. Scene diambil di genting rumah Mad Geodet.
Audio direkam di rumah Mad Geodet pada tanggal 16 Juli 2014. Rising hope adalah lagu yang dibawakan LiSA yang digunakan sebagai OST pertama dari anime Mahouka.


8. Savior of Song






Ini merupakan video pertama yang dibuat oleh Mad Geodet. Video ini satu-satunya video yang dibuat Mad Geodet pada bulan April

Video ini terdiri dari lima scene dengan rincian sebagai berikut :
  1. Scene pertama merupakan scene pertama yang diambil dari keseluruhan scene video Mad Geodet. Scene debut ini diambil oleh d'AMRI tanggal 7 April 2014 di lantai 3 labtek IXC. Scene ini dibuat untuk latihan pembuatan scene selanjutnya. Pada scene ini, Mad Geodet ditemani SSS13. Perekaman scene ini berakhir ketika reff pertama berakhir.
  2. Scene kedua direkam di Ancol di dekat kolam bebek. Scene diambil oleh Tougoss pada tanggal 12 April 2014 di sela-sela ekskursi Hidrografi II, mata kuliah yang diambil Mad Geodet. Pada scene Mad Geodet direkam bersama MG Taufik, rekan Mad Geodet dalam Daendels Operation. Namun, MG Taufik gak tau harus berbuat apa dalam scene ini.
  3. Scene ketiga sampai kelima dibuat guna mengurangi durasi scene pertama. Scene ketiga diambil oleh SSS13 di lantai 4 labtek IXC pada tanggal 16 April 2014. 
  4. Scene keempat juga diambil SSS13 di tangga penghubung lantai tiga dan lantai 4 labtek IXC pada tanggal 16 April 2014. Beruntung, tidak ada orang yang lewat melalui tangga ini, saat perekaman dilakukan.
  5. Scene kelima direkam oleh SSS13 pada tanggal 16 April 2014 di lantai 3 labtek IXC, tempat Mad Geodet melakukan perekaman audio. Pada scene ini, Mad Geodet terlihat bernyanyi sambil menonton video asli lagu Savior of Song yang dibawakan oleh Nano. Scene ini juga berakhir ketika reff pertama berakhir.
Audio direkam di kosan Mad Geodet pada tanggal 16 April 2014. Savior of Song adalah OST dari anime Aoki Hagane Arpeggio : Ars Nova yang aslinya dibawakan oleh Nano

Demikian, penjelasan dari kedelapan lagu yang ada pada album Born to be ini. Berikut adalah kru album Born to be ini.

 Kru Vivid (dari kiri ke kanan : Ankalucio, Teo)
Untuk download album Born to be Mad Geodet dapat dengan membuka link ini



Rabu, 23 Juli 2014

Kareumbi Operation (Last Part)

Day 12


Hari hari yang menyenangkan ketika Kareumbi Operation baru saja dimulai. Tepatnya tanggal 30 Mei 2014, hari Jumat.

Mad Geodet terbebas dari tugas yang merupakan tanggung jawab Mad Geodet yaitu pengukuran dan pengolahan data detail. Hampir semua kelompok telah menyelesaikan pengukuran detail walau ada sebagian kecil yang belum menyelesaikannya. Praktis, tujuan pertama Kareumbi Operation yang belum terpenuhi tinggal pembuatan peta itu sendiri selain tentunya pembuatan laporan.

Tujuan kedua operation masih belum tuntas. Masih banyak scene yang belum dibuat Mad Geodet. Dua hari sebelum hari terakhir di Gunung Masigit Kareumbi dimaksimalkan sebaik mungkin oleh Mad Geodet untuk pembuatan scene video. Kedua orang yang memegang peran besar dalam pembuatan scene yang tersisa yaitu Herjuno dan Ankalucio.

Pagi setelah sarapan, kegiatan orang yang ada di basecamp yaitu melakukan pembuatan peta dengan menggunakan software AutoCAD. Mad Geodet juga berada di basecamp. Tapi untuk pembuatan scene dengan kameramennya yaitu Herjuno.

Behind the Scene : Video Goya no Machiawase

Setelah itu, Mad Geodet tidak ada kerjaan lain alias gabut karena Herjuno dan Ankalucio masih melakukan pengukuran detail. Gabut di basecamp sama dengan bunuh diri karena di sana beberapa orang masih bekerja membuat peta.

Alhasil Mad Geodet kembali ke tenda untuk bermain dan berkegiatan dengan laptop Mad Geodet. Walaupun tenda, listrik di dalamnya dapat memenuhi kebutuhan seluruh penghuni tenda. Lain dengan gedung pusat informasi, tempat Mad Geodet menginap di minggu pertama, yang listriknya hanya dapat menhidupkan lampu utama. Mad Geodet gak sendiri. Banyak gabut-ers yang juga ada di tenda.

Kegiatan di tenda

Setelah jumatan, kegiatan pengumpulan scene kembali dilakukan. Kegiatan dilakukan bersama Herjuno yang telah usai melakukan pengukuran detail. Perekaman dilakukan di sekitar rumah pohon yang berlokasi di selatan basecamp. Total ada dua scene yang diambil di sana. Kemudian kembali ke basecamp untuk istirahat sementara.

Setelah itu, Mad Geodet bersama Herjuno pergi ke desa tetangga, Desa Cigumentong yang bisa ditempuh dalam waktu tiga puluh menit. Perjalanan ini berujung kehujanan. Sebelum sampai desa yang hanya dihuni belasan kepala keluarga ini, Mad Geodet melakukan pembuatan satu scene di jalan menuju Cigumentong.
 Desa Cigumentong

Tak lama, kedua orang itu beristirahat di desa. Di perjalanan pulang, Mad Geodet juga membuat scene video. Ketika perekaman akan dimulai, ada bunyi motor yang akan lewat. Perekaman ditunda karen setting scene video kali itu menggunakan jalan tanah yang merupakan penghubung desa Cigumentong dan jalan utama tempat Mad Geodet survey.

Setelah motor lewat, tiba-tiba hujan turun turun dengan derasnya. Mad Geodet dan Herjuno berteduh di pinggir tebing yang hanya ditutupi helaian daun. Jelas itu gak cukup menutupi selain karena hujan juga bercampur dengan angin. Ketika hujan mulai mereda. Mad Geodet tetap melakukan perekaman di tempat yang sama dengan pakaian yang sangat basah. Pakaian tersebut akhirnya hilang selamanya di Kareumbi ketika dijemur.

Behind the scene : Video Jiyuu no Tsubasa


Day 13


Sehari sebelum teakhir Kareumbi Operation, tanggal 31 Mei 2014. Hari yang pemenuhan tujuan kedua Kareumbi Operation sangat mungkin dilakukan. Hari yang tujuan pertama Kareumbi Operation sudah 90% tercapai.

Kegiatan Mad Geodet kembali dimulai setelah sarapan gratis seperti biasanya. Kali ini perekaman dilakukan bersama Ankalucio. Mengenakan baju baru, baju terakhir Mad Geodet selama Kareumbi Operation. Scene dilakukan di jalan menuju rumah pohon. Scene yang berhasil diambil berjumlah tiga.

Pengambilan scene bersama Ankalucio

Setelah itu, beristirahat sebentar di basecamp. Sebagian besar peserta Kemah Kerja 2014 kini telah bersenang-senang. Bermain kartu hingga bermain yang lain lain. Yang gak ada kerjaan pun tetap bersenang-senang di alam mimpi.


Kegiatan pagi di basecamp

Sekitar pukul 10.00 Mad Geodet, d'AMRI, i-MAN, Tougoss, dan Clavin Brothers, pergi ke desa Cigumentong untuk menikmati indomie murah. Memang, harga-harga di desa ini tercenderung murah dibandingkan kantin Garut dan kantin Sumedang di dekat basecamp. Perjalanan ke Cigumentong ini merupakan kali kedua yang dilakukan Mad Geodet setelah sehari sebelumnya bersama Herjuno.
Tapi, dari dua hari yang berurutan itu, ada hal yang berbeda di Cigumentong. Yaitu, tidak ada kambing yang diikat di depan kantin Cigumentong.

Desa Cigumentong

Setelah makan di Cigumentong, Mad Geodet dan rombongan kembali ke basecamp. Di perjalanan tepatnya di kebun milik warga Cigumentong, Mad Geodet melakukan pengambilan scene. Total tiga scene berhasil diambil, 2 oleh d'AMRI dan 1 oleh Tougoss.

Pukul 13.00, rombongan tiba di basecamp untuk makan siang gratis. Kegiatan Mad Geodet selanjutnya yaitu tidur siang di basecamp mendengarkan alunan musik Pirma Hutajulu dan nyanyian peserta lain di basecamp.



 Kegiatan di basecamp di siang hari

Pukul 15.00, Mad Geodet bersama Ankalucio kembali memenuhi tujuan Kareumbi Operation nomor dua. Tiga scene terakhir Mad Geodet selama Kareumbi Operation. Scene diambil di Kabupaten Sumedang, di utara basecamp.

Scene pertama diambil di daerah ilalang. Daerah ilalang itu sudah tidak alami lagi karena sudah disingkirkan dengan dan tanpa menebas ilalang tersebut untuk kebutuhan pengukuran detail wilayah tersebut. Sandal Mad Geodet pun akhirnya dua-duanya putus ketika berada di ilalang. Sandal Mad Geodet yang pertama putus ketika pulang dari Cigumentong pada hari yang sama. Ketika Mad Geodet dan Ankalucio hendak menuju daerah ilalang lebih dalam, terdengar bunyi ilalang gemerisik sekitar lima meter di depan Ankalucio. Bunyi yang terdengar cukup besar. Bukan orang, karena tidak menyahut, Keduanya pun langsung terbirit-birit meninggalkan daerah ilalang dengan kondisi sandal Mad Geodet yang putus.

Ankaluio di ilalang

Scene kedua dan ketiga diambil di dekat kandang rusa yang masih berada di wilayah Kabupaten Sumedang. Daerah konservasi rusa ini merupakan tempat tinggal para dosen selam Kemah Kerja 2014. Pada kedua scene, pergerakan Mad Geodet sangat terbatasi karena putusnya sandal.

Behind the scene : Video Angel

Malam harinya, diadakan penutupan acara Kemah Kerja langsung oleh Pak Irawan. Acara selanjutnya tidak diikuti Mad Geodet karena Mad Geodet belum beres-beres persiapan pulang esok harinya.


Day 14


Hari terakhir Kareumbi Operation, 1 Juni 2014. Bangun pagi Mad Geodet pada hari itu disebabkan bunyi beres-beres, peserta Kemah Kerja lainnya di tenda. 

Pagi hari terakhir di tenda

Sarapan terakhir selama Kareumbi Operation pun dinikmati sepenuhnya oleh para peserta Kemah Kerja 2014. Sekitar pukul 08.00, seluruh peserta Kemah Kerja sudah mengemas seluruh barang-barangnya tidak terkecuali Mad Geodet. Seluruh barang tersebut diletakkan di basecamp agar mudah dibawa ketika truk penjemput datang.

Sambil menunggu truk datang, kegiatan yang pasti dilakukan semua orang ketika akan meninggalkan suatu tempat adalah dokumentai yang berlebihan. Mad Geodet juga sempat diambil fotonya berkali-kali tapi tidak berlebihan seperti yang lain.


Hari terakhir Kareumbi Operation

Truk datang sekitar pukul 10.00 Peserta pun segera memindahkan barang-barangnya dan alat survey ke dalam truk. Entah kenapa, sebagian peserta merasa gembira akan kepulangan ini. Tapi Mad Geodet merasa enggan meninggalkan wilayah yang masih hijau ini, Wilayah tanpa sinyal dan bertabur bintang sangat nyaman untuk ditinggali. Komunikasi hanya terjadi antar penghuni Kareumbi.


Saatnya pulang

Ada persamaan dan perbedaan pada Mad Geodet ketika di truk saat pergi dan pulang. Persamaannya, Mad Geodet duduk di box pada posisi paling depan tempat angin masuk. Perbedaannya selama perjalanan, Mad Geodet tidur, dan tidak membuat scene lagi. Ya, karena tujuan kedua Kareumbi Operation sudah dipenuhi sepenuhnya selama dua minggu di Kareumbi.

Ada sesuatu yang menghebohkan lagi ketika rombongan sampai di Bandung. Kali ini bukan ular yang menggeliat tapi nilai mata kuliah. Selama di Kareumbi, di tempat yang tak ada sinyal, praktis tidak ada internet untuk mengakses nilai mata kuliah. Di Institut Teknologi Bandung sendiri, pengumuman nilai mata kuliah dapat dilihat di situs online. Beberapa peserta sudah membuka selama di truk, langsung setelah mendapatkan sinyal pada smartphone nya.

Mad Geodet yang baru membuka ketika turun dari truk, lega karena nilai yang keluar lebih tinggi dari yang diperkirakan dan tujuan kedua Kareumbi Operation yang telah terpenuhi.

Kembali ke Bandung.

Kembali ke kota setelah dua minggu di hutan sempat membuat Mad Geodet nggak nyaman. Mobil dimana-mana. Udara gak senyaman di sana. Ya, itulah Kareumbi Operation. Operation ketiga yang dilakukan Mad Geodet setelah Daendels Operation dan Toha Operation. Kareumbi Operation disudahi saja pada hari itu, 1 Juni 2014.


Senin, 21 Juli 2014

Kareumbi Operation (part 4)

Day 9


Tanggal 27 Mei 2014 meupakan hari kesembilan rangkaian Kareumbi Operation yang berlangsung sejak tanggal 19 Mei 2014.

Tidak ada kegiatan pengukuran yang dilakukan hari itu. Tidak pula kegiatan yang berhubungan dengan tujuan nomor satu Kareumbi Operation yakni pengolahan data ukuran dan pembuatan peta dapat dilakukan. Hari itu adalah DAY-OFF.

Satu hari full bersenang-senang. Hari bebas. Tapi sebelum memulai hari bebas itu, terlebih dahulu terjadi perpindahan tempat inap dari Gedung Pusat Informasi ke Tenda begitu pula sebaliknya. Artinya, dari hari kesembilan hingga hari terakhir Kareumbi Operation, Mad Geodet akan bertempat tinggal di tenda.

Perpindahan tempat inap

Kegiatan kegiatan yang dilakukan para peserta Kemah Kerja 2014 bermacam-macam. Ada yang berjalan-jalan, ada yang bermain seharian. Kegiatan bermain seharianlah kegiatan yang dilakukan Mad Geodet. 

Pagi sekitar pukul 09.00, ada kegiatan bermain bola untuk para laki-laki yang berminat. Mad Geodet kurang berminat. Mad Geodet memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik mungkin. TIDAK ADA yang mengantri untuk mandi di pagi hari seperti biasanya karena tidak mungkin main bola setelah mandi.

Saat kegiatan bermain bola dilangsungkan, Mad Geodet sempat membuat satu scene dengan backgroundnya adalah para pemain bola yang berlarian.

 Behind the scene : Video Brand New World

Kawasan konservasi Gunung Masigit Kareumbi memiliki dua kantin yang terletak di dekat basecamp tetapi berbeda kabupaten. Satu di Kabupaten Sumedang, kantin yang lebih dekat ke basecamp. Satu lagi berada di Kabupaten Garut, kantin yang lebih luas. Kantin itu nantinya jadi tempat Mad Geodet berkegiatan hari itu dan seterusnya,

Bersama sekitar empat orang lainnya, Mad Geodet bermain DoTA seharian. Permainan tepatnya dimulai setelah makan siang dan berakhir sekitar pukul 17.30. Tidak satupun perekaman dilakukan saat itu. Tidak pula kegiatan berjalan-jalan dilakukan dalam jangka waktu tersebut. Hari kesembilan berlalu begitu saja.

Day 10


Kegiatan Mad Geodet dan Kelompok tiga lainnya pada pagi hari ke-sepuluh Kareumbi Operation ini berlansung di kantin Garut. Proses melanjutkan memasukkan data ukuran pengukuran detail ke file excel kembali dilakukan oleh Mad Geodet pada tanggat 28 Mei 2014 tersebut.

Setelah ditelusuri dan diplot oleh tim penyajian peta, tim yang bertanggung jawab dalam pembuatan produk akhir Kareumbi Operation, data ukuran untuk pembuatan peta dinilai masih sangat kurang. Jadilah, setelah makan siang di basecamp, kembali dilakukan pengukuran detail.

Pengukuran detail pada hari kesepuluh ini bukanlah dekat jalan utama maupun dekat jalan tanah yang normal. Jalan tanah yang menjadi jalur masuk area survey sangat licin, sempit, dan menanjak curam. Jalur masuk yang dimaksud adalah lokasi angker Camping Ground C.

Proses pemasangan patok yang tidak terletak pada jalan utama ini disebut pemasang patok titik bantu. Patok yang sebelumnya dipakai juga dipakai untuk pengukuran Kerangka Dasar. Jika diibaratkan, proses pemasangan patok titik bantu ini seperti menambahkan tulang baru pada kerangka manusia sehingga bisa ditambahkan organ baru.

Proses pemasangan patok

Selain survey baru dimulai setelah makan siang, ketika rombongan kelompok tiga baru tiba di lokasi survey, hujan yang kembali mengguyur lokasi angker tersebut menyebabkan minimnya data ukuran detail yang didapat selama survey hari kesepuluh. Tidak membuang waktu, ketika hujan, Mad Geodet sempat membuat satu scene.

Jika pada pengukuran sebelumnya, tempat yang sulit dilalui oleh surveyor hanya dirasakan oleh pemegang jalon semacam tongkat, pada pengukuran hari itu, surveyor pembidik yang berada di tempat alat juga harus merasakan sulitnya berpijak di tempat tersebut. 

Demi menghinakan fenomena mengerikan pada hari keenam, survey disudahi sebelum pukul 16.00. Mad Geodet kembali membuat satu scene video di tengah perjalanan pulang.



Survey hari kesepuluh

Day 11


Hari kesebelas Kareumbi Operation, tanggal 29 Mei 2014, seharusnya membuat Mad Geodet kembali bergerak ke lapangan untuk kembali melakukan pengukuran untuk pemenuhan data ukuran yang kurang yang diperlukan tim penyajian peta.

Namun, kondisi Mad Geodet tidak sefit biasanya. Selain itu, badan yang mulai enggan bergerak apalagi daerah yang akan diukur pada hari itu lebih ekstrim dari sebelumnya berdasarkan briefing malam sebelumnya. Selain itu, ketua kelompok tiga menganjurkan Mad Geodet tidak ikut serta dalam pengukuran hari itu. Selain itu (lagi), Mad Geodet masih harus memasukkan data ukuran detail ke file excel.

Intinya empat alasan tersebut yang membuat Mad Geodet tidak pergi ke lapangan hari itu.

Pagi hari kesebelas

Tidak pergi ke lapangan tidak membuat Mad Geodet bebas dari tugas. Tidak pula scene dapat dibuat pada hari itu. Proses memasukkan data ukuran tambahan yang semakin banyak dari data ukuran hari hari sebelumnya dan hari itu terus dilakukan Mad Geodet seorang. Tentu saja data yang dimasukkan Mad Geodet adalah data kelompok tiga saja. Tapi tetap saja, wilayah pengukuran detail kelompok tergolong satu yang terbesar dibanding kelompok yang lainnya.

Hanya saja, di sela-sela kesibukan tersebut, ketika menunggu kelompok tiga yang pergi ke lapangan pulang ke basecamp, Mad Geodet dapat merasakan hiburan dari anime yang ada di laptop Mad Geodet.

Malamnya saat briefing seperti biasa, didapatkan kesimpulan bahwa kelompok tiga tidak perlu menambah data ukuran detail lagi karena titik detail yang diukur sudah tersebar merasa. Saat itu, Mad Geodet kembali fit dan merasa bebas dari tugas lagi.

Hari-hari yang menyenangkan di Kareumbi baru saja dimulai !!

Kareumbi Operation (part 3)

Day 6


Dalam post Kareumbi Operation (part 3) ini, akan dijelaskan tiga hari pengukuran detail situasi dalam Kemah Kerja 2014.

Tujuan pertama Kareumbi Operation adalah menghasilkan peta wilayah kareumbi. Jika hari kedua hingga keempat bertujuan mengukur patok yang telah dipasang sebagai kerangka dasar, hari keenam hingga kedelapan bertujuan memetakan topografi permukaan bumi di wilayah Kareumbi beserta objek alam dan buatan di dalamnya.

Jika diibaratkan, kerangka dasar adalah tulang kerangka pada manusia, dan pengukuran detail situasi bertujuan memasangkan organ maupun otot pada manusia.

Dalam pengukuran detail situasi, Mad Geodet banyak berperan dibandingkan pengukuran sebelumnya. Mad Geodet merupakan penanggung jawab pengukuran detail (PJ Detail) kelompok tiga yang berarti segala teknis pengukuran merupakan tanggung jawab Mad Geodet dan bukan berarti seluruh pengerjaan pengukuran detail dilakukan Mad Geodet seorang.

Rangkaian kegiatan Mad Geodet pengukuran detail hari keenam secara garis besar adalah sebagai berikut
  1. Orientasi medan pengukuran detail beserta pembuatan sketsa medan pengukuran
  2. Pengukuran detail situasi
Lokasi pengukuran detail kelompok tiga ada di dalam hutan yang bisa dimasuki dari jalan utama maupun langsung dari basecamp. Mad Geodet memilih memulai dari jalan dari basecamp untuk terlebih dahulu orientasi medan dengan mengetahui patok di daerah tersebut dan pembuatan sketsa.

Setelah itu, kelompok tiga berkumpul kembali di basecamp untuk memulai survey sekitar pukul 11.00. Jika tim yang bekerja saat pengukuran kerangka dibagi dua yaitu pengukur KDH dan KDV, tim yang bekerja saat pengukuran detail juga dibagi dua yaitu pengukur detail dan pengolahan kerangka. Ketika Mad Geodet tiba di basecamp, terlihat tim pengolahan kerangka sedang bekerja.

 Tim pengolahan kerangka

Dalam pengukuran detail, kuantitas lebih diutamakan dibandingkan kualitas. Simpelnya, saat pengukuran kerangka, usahakan kesalahan sekecil mungkin. Sedangkan, saat pengukuran detail, usahakan dapatkan data sebanyak mungkin.

Alat untuk pengukuran detail yaitu ETS yang sama untuk pengukuran KDH.

Mad Geodet dan pengukuran detail situasi

Selama kemah kerja ini, karena tidak ada sinyal telepon seluler, komunikasi antar kelompok maupun kelompok ke basecamp dilakukan dengan HT. Kendalanya tetap ada yaitu jangkauan HT yang tidak begitu luas. Lokasi Mad Geodet survey kurang lebih terletak di jalan utama. Ada kelompok yang survey di ujung jalan utama. Sinyal HT kelompok tersebut tidak sampai ke basecamp karena jauh. Jadilah, kelompok kami sebagai penghubung informasi.

Ya, masalah alat. Informasi yang terhubung dari kelompok ujung dan basecamp adalah mengenai kehabisan energi yang diperlukan untuk ETS dapat bekerja. ETS bekerja dengan baterai. Jadilah, seseorang dari kelompok sana yang bernama Tougoss kembali ke basecamp melalui jalan utama.

Tougoss dan ETS

Pukul 15.00. Topografi permukaan bumi dan jalan sudah berhasil didapatkan data ukurannya oleh kelompok tiga. Data tersebut yang nantinya akan disajikan dalam peta. Sebagai penanggung jawab detail, Mad Geodet merasa masih ada waktu untuk mendapatkan data lagi. Data ukuran yang bisa didapatkan di dalam hutan. Namun, ternyata pengambilan keputusan itu ternyata salah.

PENGHUNI GAIB hutan tersebut telah muncul. Ya, perjalanan ke lokasi yang dikehendaki berkisar 30 menit. Sambil istirahat setelah mengukur seharian, Mad Geodet sebagai PJ Detail memutuskan untuk menyelesaikan tugas teringan dalam pengukuran detail yaitu menghitung KERAPATAN POHON. Simpelnya, cuma menghitung jumlah pohon yang ada di dekat situ. 15 menit telah lewat dan kelompok tiga segera memulai mengambil data lagi.

Baru satu data yang diambil. Tiba-tiba, pembidik yang tidak lain adalah ketua kelompok sendiri terlihat kesulitan mencari arah bidikan. Dalam pengukuran detail, sesuatu yang dibidik adalah jalon semacam tongkat yang dipegang oleh anggota lainnya. Aneh. Padahal, lokasi jalon tidak lebih dari 3 langkah dari si pembidik. Semua anggota lainnya termasuk Mad Geodet mencoba membidik. TIDAK ADA. HITAM. Kelompok tiga segera bergegas mengakhiri pengukuran hari itu tanpa banyak kata, dan terbirit-birit meninggalkan lokasi tersebut dengan alat-alat di setiap tangan anggotanya.


Day 7


Hari ketujuh pun, pengukuran detail situasi pun terus dilakukan. Pagi di gedung pusat informasi pun terlihat cerah setelah atmosfer mencekam di lokasi angker hari sebelumnya.

Pagi di Gedung Pusat Informasi

Pengukuran detail situasi yang dilakukan hari itu juga tetap berhunbungan dengan hal di luar dunia manusia. Tapi, masih bisa dilihat dengan mata. HEWAN HUTAN

Tim pengukur detail situasi memiliki hampir dua kali lipat anggota dibandingkan hari sebelumnya. Hal ini disebabkan tim pengolahan kerangka kini bersatu membantu mengukur detail situasi. Pengukuran kelompok tiga hari itu dimulai dari jalan dari basecamp dan berakhir di lokasi yang angker pada hari sebelumnya.

Hewa yang ditemui selama survey seperti bekicot, ular, dan pacet. Semua sempat dilihat oleh Mad Geodet. Juga ada tumbuhan pembuat gatal yang hidup di dalam hutan yaitu pulus.

Pengukuran detail dilakukan dengan meletakkan alat di atas patok yang berada di jalan tanah dalam hutan yang kemudian alat itu membidik jalon semacam tongkat yang dibawa oleh anggota lainnya. Jalon itu dibawa-bawa menyebar merata di hutan di sekitar jalan tanah tersebut yang banyak hewan tumbuhan seperti pulus maupun tumbuhan berduri merajalela.

Mad Geodet sebagai koordinator detail kelompok tiga tidak pernah memegang jalon pada hari itu. Artinya, Mad Geodet tidak masuk hutan dan beresiko gatal-gatal. Ya, karena pakaian Mad Geodet cukup terbuka maksudnya pakaiannya lengan pendek dan tanpa sarung tangan.

Pukul 13.00, hujan sempat mengguyur hutan yang menyebabkan survey sempat dihentikan. Survey dihentikan sejam pukul 16.00, waktu ketika bayangan hitam yang muncul sehari sebelumnya. Pukul 15.00, sesuai rencana, kelompok tiga berhasil mendapatkan data ukuran detail yang lumayan banyak yang mencakup data ukuran topografi permukaan bumi di wilayah sekitar jalan tanah itu.

Tujuan kedua Kareumbi Operation selama Kemah Kerja 2014 pun tetap dilakukan. Di sela-sela makan siang dan setelah survey, total empat scene berhasil didapatkan. Tiga di antaranya berlokasi di lokasi angker tersebut yang nantinya diketahui bahwa nama tempat itu adalah Camping Ground C.


s
 Keadaan setelah survey hari ketujuh

Hari itu, kelompok tiga kembali ke basecamp secara santai, tidak terburu-buru seperti pada hari sebelumnya. Mad Geodet pun kembali melakukan rutinitas Kareumbi seperti biasa seperti menonton anime, makan malam gratis, dan briefing. Selain itu, Mad Geodet mulai mengolah video dengan mengompilasi beberapa scene dan memberikan efek-efek. Video yang dimaksud adalah video VIVID, video yang direkam setelah survey KDV dan di tengah tes psikomotorik.

Day 8


Hari kedelapan, 26 Mei 2014. Hari yang seharusnya merupakan hari perpindahan tempat inap. Tapi itu semua ditunda karena kegiatan survey masih berlangsung. Masih banyak lokasi yang belum ada data ukurannya.

Pengukuran detail situasi masih dilakukan. Hari itu, Mad Geodet berperan sebagai pemegang jalon yang masuk ke hutan yang berbahaya. Lain dari hari sebelumnya, kali itu Mad Geodet memakai pakaian SUPER tertutup. Dari lengan panjang, sarung tangan, boot, dan hoodie.

Selama pengukuran detail situasi selama tiga hari, ada hal yang selalu dilakukan ketua kelompok, yaitu menyingkirkan maupun menebas, tumbuhan yang menghalangi alat dan dan jalon. Menyingkirkan tanpa menebas lebih diutamakan. Tapi apa boleh buat, jika menyingkirkan tanpa menebasa tidak dapat membuat jalon terlihat dari alat.

Selama survey juga, Mad Geodet selalu memakai boot yang sengaja dibeli untuk Kareumbi Operation. Jalan Mad Geodet jadi enak. Tidak takut terkilir maupun nyaman ketika menginjak tanah becek maupun dasar sungai. Ya, karena lokasi survey kelompok tiga hari kedelapan itu, berlokasi di seberang sungai, di seberang lokasi angker. Hal yang dipetakan atau diperlukan sebagai data ukuran mencakup sungai yang berarti Mad Geodet harus masuk sungai.



Pengukuran detail situasi

Survey selesai sebelum pukul 12.00. Sebelum kembali ke basecamp, seperti biasa Mad Geodet membuat total dua scene untuk memenuhi kebutuhan video tujaun kedua Kareumbi Operation.

Setelah makan siang di basecamp, anggota kelompok tiga yang lain mengukur ulang sebagian Kerangka Dasar Vertikal karena ditemukan kesalahan besar ketika data tersebut digabung dengan kelompok lain. Mad Geodet sebagai PJ Detail, tidak ikut serta. Kala itu, Mad Geodet memasukkan data ukuran detail dari kertas ke dalam file excel.

Sekian hari kedelapan, hari yang dikira Mad Geodet adalah hari terakhir survey yang ternyata ada kejutan lain yang menunggu,

 

Minggu, 20 Juli 2014

Kareumbi Operation (part 2)

Day 3


Kegiatan hari ini dalam Kareumbi Operation kurang lebih masih sama dengan hari sebelumnya yaitu pengukuran Kerangka Dasar Horizontal dan Kerangka Dasar Vertikal. Tapi yang berbeda adalah Mad Geodet dibebastugaskan dari kegiatan tersebut sebagai perwakilan kelompok tiga.

Ya, hari rabu tanggal 21 Mei 2014 adalah jadwal piket Mad Geodet. Masing-masing kelompok ada satu perwakilan jadinya ada total 11 orang piket tiap hari. Piket dimulai berbarengan dengan kegiatan survey dimulai. Sebelum survey dimulai, beberapa orang dari kelompok sudah menemui kesushana karena ketidakterlihatan antar titik (banyak halangan pohon) sehingga mereka terus mempertajam golok untuk mengatasinya.

MG Taufik mengasah golok

Data beda tinggi yang didapat hari sebelumnya ditemukan suatu kesalahan pada satu data beda tinggi. Sebelum piket, Mad Geodet berininisiatif membantu mengukur ulang satu data tersebut. Dengan kata lain gak ada perbedaan di pagi hari meskipun sebenarnya Mad Geodet tidak boleh mengukur pada hari itu. Mad Geodet tetap berseragam surveyor dan berangkat menuju ke lokasi survey.


Kelompok Tiga berangkat ke lokasi survey

Setelah selesai mengukur ulang data yang salah, Mad Geodet menuju lokasi pengukuran Kerangka Dasar Horizontal kelompok tiga di tempat yang berbeda untuk pengambilan video dan gambar-gambar yang menarik. Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal atau KDH bisa dibilang rumit di awal pengukuran tapi santai selama pengukuran. Dibilang rumit karena alat harus diletakkan TEPAT di atas patok yang telah dipasang sebelumnya. Dibilang santai karena alat KDH yang bernama ETS merupakan alat canggih sehingga pengguna tidak terlalu repot dalam membaca data pengukuran.


Pengukuran KDH

Karena hari itu jadwal piket Mad Geodet, Mad Geodet langsung pulang ke basecamp untuk piket. Piket yang dilakukan Mad Geodet lagi-lagi bersih bersih Gedung Pusat Informasi. Hal yang sama dilakukan Mad Geodet di hari pertama. Tapi karena, gedung itu baru dipakai menginap peserta untuk dua malam, kondisi tidak terlalu kotor memberi waktu luang yang banyak untuk Mad Geodet.

Perlu diketahui, hari piket adalah hari yang paling membosankan jika tidak punya kreativitas. Kawasan konservasi Gunung Masigit Kareumbi, lokasi Kareumbi Operation atau Kemah Kerja 2014 adalah wilayah yang tak satupun sinyal telepon seluler dapat masuk (kecuali XL di beberapa titik). Jadi wajar aja, Kareumbi Operation bisa dibilang bertujuan juga untuk menghilangkan ketergantungan terhadap HP dan Internet tentunya, karena di tempat itu juga gak ada internet.

Waktu luang yang biasa dipakai Mad Geodet ketika di Bandung adalah berinternet ria tidak bisa dilakukan selama Kareumbi Operation. Mengingat tujuan kedua Kareumbi Operation, Mad Geodet berencan membuat beberapa scene video selama waktu luang tersebut. Mencari kameramen, akhirnya Mad Geodet menemukan Ankalucio yang juga mendapatkan jadwal piket hari itu.

Sejumlah empat scene berhasil didapatkan bersama Ankalucio di daerah sekitar basecamp, salah satunya di depan Gedung Pusat Informasi. Selain itu, didapat beberapa gambar tempat inap Ankalucio yaitu tenda dan perairan lokasi pengambilan salah satu scene Mad Geodet.



Kegiatan Mad Geodet dan Ankalucio di hari piket

Day 4


Hari keempat, tanggal 22 Mei 2014, Kareumbi Operation beragendakan hal yang tidak jauh berbeda dari hari hari sebelumnya. Bedanya, beberapa kelompok sudah selesai mengukur KDH dan KDV pada hari sebelumnya. Kelompok yang sudah selesai boleh membantu kelompok yang belum selesai.

Kelompok tiga termasuk kelompok yang belum selesai. Namun, kelompok yang salah satu anggotanya Mad Geodet tersebut tidak terlalu membutuhkan kelompok yang lain karena diperkirakan pengukuran dapat selesai tengah hari.

Persiapan keberangkatan kelompok tiga pada hari keempat

Karena, sempat off-survey selama satu hari, Mad Geodet berhak tahu dimana saja lokasi patok yang digunakan untuk survey pada hari sebelumnya. Luar biasa. Berbeda dengan hari pertama survey atau hari kedua Kareumbi Operation, pengukuran yang dilakukan saat Mad Geodet piket menghasilkan data ukuran yang jumlahnya hampir dua kali lipat.

Salah satu patok yang digunakan kelompok tiga

Nah ini penjelasan lokasi survey kelompok tiga. Setiap kelompok yang berjumlah 11 dibagi lokasi surveynya masing-masing. Kelompok tiga mendapat jatah di jalan utama jalan berbatu. Karena medan survey dianggap tidak terlalu susah, panjang daerah survey merupakan salah satu yang terpanjang dibanding kelompok lain. Selain itu, jalan utama itu banyak tanjakan dan turunan sehingga bisa dibilang medan survey setiap kelompok hampir berimbang.

Nah, karena lokasi survey kelompoknya Mad Geodet adalah jalan utama, banyak orang lalu lalang di lokasi tersebut baik peserta Kemah Kerja yang lain maupun warga desa dengan kendaraannya. Hari keempat, kelompok tiga bergegas ke lokasi survey lebih cepat dibanding kelompok lain sehingga bisa dilihat kelompok lain yang melalui jalan utama.


Kelompok lain yang melalui jalan utama

Waktu survey selesai sesuai waktu yang diperkirakan. Hal gaib dirasakan pada survey hari keempat tersebut. Hal gaib tersebut langsung dirasakan Mad Geodet. Waterpass yang sejatinya tidak ada tutup lensa seperti ada bayangan hitam yang menghalangi lensa objektif saat Mad Geodet mencoba membidiknya. Bidikan kedua, bayangan hitam itu menghilang.

Sebelum beberes untuk kembali ke basecamp, Mad Geodet dan Teo dari kelompok tiga membuat dua scene untuk tujuan kedua Kareumbi Operation. Makan siang pada hari itu dilakukan di basecamp sambil melihat semua scene yang berhasil didapatkan selama empat hari.

Makan siang di basecamp
Malamnya sebelum briefing seperti biasa, Mad Geodet melakukan hal anti-mainstream seperti yang dilakukan selasa pagi.

 

Day 5

Hari yang cocok untuk bermalas-malasan. Jadwal kegiatan pada hari ke lima Kareumbi Operation adalah tes psikomotorik secara individu. Sarapan gratis yang biasa diikuti dengan penuh semangat dengan mengenakan pakaian surveyor pada hari sebelumnya, kali ini peserta termasuk Mad Geodet melaksanakan kegiatan sarapan gratis dengan pakaian tidur.
  Sarapan di hari kelima

FYI, kedua orang di foto di atas yang Mad Geodet pikir adalah penjaga Gedung Pusat Informasi. Ketika Mad Geodet hendak melakukan pengukuran, kedua orang tersebut masih berada di Gedung Pusat Informasi, tempat inap Mad Geodet. Saat Mad Geodet pulang survey kedua orang tersebut masih berada di gedung tersebut.

Ternyata tes dilakukan tetap dengan pakaian sureyor. Tes dibagi dua sesi, sesi KDV dan KDH. Jenis tes adalah pemasangan alat dan penggunaan alat secara sederhana. Tujuan tes ini tidak lain adalah untuk menguji keterampilan penggunaan alat-alat geodet. Tes dilakukan di lapangan yang cukup luas.

Kelompok tiga mendapat jatah tes KDV terlebih dahulu. Tidak ada masalah bagi Mad Geodet karena selama dua hari survey, Mad Geodet selalu melakukan survey KDV atau Kerangka Dasar Vertikal. Tes KDV berupa leveling waterpass atau alat KDV, yaitu secara sederhananya adalah membuat alat tersebut datar dengan membuat gelembung udara sebagai indikator di waterpass berada di tengah. Setelah itu, melakukan pembidikan dengan waterpass. Ada dua rambu ukur (semacam penggaris raksasa) telah dipasang oleh asisten Kemah Kerja. Tugasnya adalah membaca bacaan yang ada di rambu ukur.

Tes KDV Mad Geodet tidak sebatas kenangan. Bersama Teo, Mad Geodet merekam secara full ketika Mad Geodet melakukan tes begitu sebaliknya. Ketika Teo yang tes, Mad Geodet mencatat hasil bacaan Teo, begitu pula sebaliknya.



Tes KDV Mad Geodet dan Teo

Waktu yang diberikan untuk tes KDV tiap orang adalah lima menit. Sedangkan untuk tes KDH atau Kerangka Dasar Horizontal adalah sepuluh menit sehingga banyak waktu kosong kelompok tiga dalam menunggu tes KDH.

Lagi-lagi daripada membuang waktu, Mad Geodet dan Teo (lagi) menjalankan tujuan kedua Kareumbi Operation. Dengan disaksikan banyak peserta, beberapa asisten dan dosen, Mad Geodet bernyanyi untuk menujukkan keprofesionalnya. Total dua scene berhasil didapat dalam waktu luang ini.

Behind the Scene : Video Vivid

Waktu luang ini bukan tanpa insiden. Kursi kayu yang ada di dekat lapangan lokasi tes psikomotorik ini belah dua karena kelebihan beban. Menurut pengakuan salah satu korban, ada pelaku yang memaksa duduk walau sudah dilarang karena rawan belah. Bahkan salah satu korban terguling ke belakang dan hampir jatuh ke sungai (karena di belakang kursi kayu ini adalah sungai)


Insiden kayu belah dan pelakunya

Tes yang selanjutnya dilakukan Mad Geodet dan anggota kelompok tiga lainnya adalah tes KDH. Kali ini Mad Geodet cukup cemas. Hal ini disebabkan selama survey di Kareumbi ini Mad Geodet belum pernah bersentuhan dengan alat KDH yaitu ETS. Walaupun selama kuliah di Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung, Mad Geodet sudah pernah berkecimpung di dunia pengukuran denga ETS.

Tes KDH berupa leveling ETS yang caranya kurang lebih sama dengan leveling waterpass dan centering ETS dengan cara membuat ETS TEPAT berada di atas patok yang telah dipasang sebelumnya. Centering dan leveling ini saling berkaitan. Ketika ETS sudah level, ETS belum berada di atas patok atau center. Ketika ETS sudah center, ETS kembali ke keadaan belum level. Butuh trik untuk mengatasi hal yang menyebalkan itu.

Mad Geodet tes KDH

Tes KDH berlangsung dua kali lipat tes KDV karena kesulitannya dua kali lipat. Waktunya 10 menit. Mad Geodet berhasil selesai ketika baru 6 menit. Ketika tes KDV, Mad Geodet telah selesai selama 3 menit dari waktu 5 menit yang diberikan. Tes psikomotorik ini diawasi oleh asisten Kemah Kerja yang bertugas memberi tanda mulai dan mencatat waktu tes peserta.

Hari tes ini adalah hari Jumat. Mayoritas peserta telah medapat giliran tes sebelum Jumatan termasuk Mad Geodet. Setelah Jumatan, Mad Geodet berkegiatan menonton anime di laptop yang Mad Geodet bawa. Ya, pada hari itu akhirnya Mad Geodet menemukan cara untuk menghilangkan kebosanan selama Kareumbi Operation selain tujuan nomor dua.