Senin, 21 Juli 2014

Kareumbi Operation (part 3)

Day 6


Dalam post Kareumbi Operation (part 3) ini, akan dijelaskan tiga hari pengukuran detail situasi dalam Kemah Kerja 2014.

Tujuan pertama Kareumbi Operation adalah menghasilkan peta wilayah kareumbi. Jika hari kedua hingga keempat bertujuan mengukur patok yang telah dipasang sebagai kerangka dasar, hari keenam hingga kedelapan bertujuan memetakan topografi permukaan bumi di wilayah Kareumbi beserta objek alam dan buatan di dalamnya.

Jika diibaratkan, kerangka dasar adalah tulang kerangka pada manusia, dan pengukuran detail situasi bertujuan memasangkan organ maupun otot pada manusia.

Dalam pengukuran detail situasi, Mad Geodet banyak berperan dibandingkan pengukuran sebelumnya. Mad Geodet merupakan penanggung jawab pengukuran detail (PJ Detail) kelompok tiga yang berarti segala teknis pengukuran merupakan tanggung jawab Mad Geodet dan bukan berarti seluruh pengerjaan pengukuran detail dilakukan Mad Geodet seorang.

Rangkaian kegiatan Mad Geodet pengukuran detail hari keenam secara garis besar adalah sebagai berikut
  1. Orientasi medan pengukuran detail beserta pembuatan sketsa medan pengukuran
  2. Pengukuran detail situasi
Lokasi pengukuran detail kelompok tiga ada di dalam hutan yang bisa dimasuki dari jalan utama maupun langsung dari basecamp. Mad Geodet memilih memulai dari jalan dari basecamp untuk terlebih dahulu orientasi medan dengan mengetahui patok di daerah tersebut dan pembuatan sketsa.

Setelah itu, kelompok tiga berkumpul kembali di basecamp untuk memulai survey sekitar pukul 11.00. Jika tim yang bekerja saat pengukuran kerangka dibagi dua yaitu pengukur KDH dan KDV, tim yang bekerja saat pengukuran detail juga dibagi dua yaitu pengukur detail dan pengolahan kerangka. Ketika Mad Geodet tiba di basecamp, terlihat tim pengolahan kerangka sedang bekerja.

 Tim pengolahan kerangka

Dalam pengukuran detail, kuantitas lebih diutamakan dibandingkan kualitas. Simpelnya, saat pengukuran kerangka, usahakan kesalahan sekecil mungkin. Sedangkan, saat pengukuran detail, usahakan dapatkan data sebanyak mungkin.

Alat untuk pengukuran detail yaitu ETS yang sama untuk pengukuran KDH.

Mad Geodet dan pengukuran detail situasi

Selama kemah kerja ini, karena tidak ada sinyal telepon seluler, komunikasi antar kelompok maupun kelompok ke basecamp dilakukan dengan HT. Kendalanya tetap ada yaitu jangkauan HT yang tidak begitu luas. Lokasi Mad Geodet survey kurang lebih terletak di jalan utama. Ada kelompok yang survey di ujung jalan utama. Sinyal HT kelompok tersebut tidak sampai ke basecamp karena jauh. Jadilah, kelompok kami sebagai penghubung informasi.

Ya, masalah alat. Informasi yang terhubung dari kelompok ujung dan basecamp adalah mengenai kehabisan energi yang diperlukan untuk ETS dapat bekerja. ETS bekerja dengan baterai. Jadilah, seseorang dari kelompok sana yang bernama Tougoss kembali ke basecamp melalui jalan utama.

Tougoss dan ETS

Pukul 15.00. Topografi permukaan bumi dan jalan sudah berhasil didapatkan data ukurannya oleh kelompok tiga. Data tersebut yang nantinya akan disajikan dalam peta. Sebagai penanggung jawab detail, Mad Geodet merasa masih ada waktu untuk mendapatkan data lagi. Data ukuran yang bisa didapatkan di dalam hutan. Namun, ternyata pengambilan keputusan itu ternyata salah.

PENGHUNI GAIB hutan tersebut telah muncul. Ya, perjalanan ke lokasi yang dikehendaki berkisar 30 menit. Sambil istirahat setelah mengukur seharian, Mad Geodet sebagai PJ Detail memutuskan untuk menyelesaikan tugas teringan dalam pengukuran detail yaitu menghitung KERAPATAN POHON. Simpelnya, cuma menghitung jumlah pohon yang ada di dekat situ. 15 menit telah lewat dan kelompok tiga segera memulai mengambil data lagi.

Baru satu data yang diambil. Tiba-tiba, pembidik yang tidak lain adalah ketua kelompok sendiri terlihat kesulitan mencari arah bidikan. Dalam pengukuran detail, sesuatu yang dibidik adalah jalon semacam tongkat yang dipegang oleh anggota lainnya. Aneh. Padahal, lokasi jalon tidak lebih dari 3 langkah dari si pembidik. Semua anggota lainnya termasuk Mad Geodet mencoba membidik. TIDAK ADA. HITAM. Kelompok tiga segera bergegas mengakhiri pengukuran hari itu tanpa banyak kata, dan terbirit-birit meninggalkan lokasi tersebut dengan alat-alat di setiap tangan anggotanya.


Day 7


Hari ketujuh pun, pengukuran detail situasi pun terus dilakukan. Pagi di gedung pusat informasi pun terlihat cerah setelah atmosfer mencekam di lokasi angker hari sebelumnya.

Pagi di Gedung Pusat Informasi

Pengukuran detail situasi yang dilakukan hari itu juga tetap berhunbungan dengan hal di luar dunia manusia. Tapi, masih bisa dilihat dengan mata. HEWAN HUTAN

Tim pengukur detail situasi memiliki hampir dua kali lipat anggota dibandingkan hari sebelumnya. Hal ini disebabkan tim pengolahan kerangka kini bersatu membantu mengukur detail situasi. Pengukuran kelompok tiga hari itu dimulai dari jalan dari basecamp dan berakhir di lokasi yang angker pada hari sebelumnya.

Hewa yang ditemui selama survey seperti bekicot, ular, dan pacet. Semua sempat dilihat oleh Mad Geodet. Juga ada tumbuhan pembuat gatal yang hidup di dalam hutan yaitu pulus.

Pengukuran detail dilakukan dengan meletakkan alat di atas patok yang berada di jalan tanah dalam hutan yang kemudian alat itu membidik jalon semacam tongkat yang dibawa oleh anggota lainnya. Jalon itu dibawa-bawa menyebar merata di hutan di sekitar jalan tanah tersebut yang banyak hewan tumbuhan seperti pulus maupun tumbuhan berduri merajalela.

Mad Geodet sebagai koordinator detail kelompok tiga tidak pernah memegang jalon pada hari itu. Artinya, Mad Geodet tidak masuk hutan dan beresiko gatal-gatal. Ya, karena pakaian Mad Geodet cukup terbuka maksudnya pakaiannya lengan pendek dan tanpa sarung tangan.

Pukul 13.00, hujan sempat mengguyur hutan yang menyebabkan survey sempat dihentikan. Survey dihentikan sejam pukul 16.00, waktu ketika bayangan hitam yang muncul sehari sebelumnya. Pukul 15.00, sesuai rencana, kelompok tiga berhasil mendapatkan data ukuran detail yang lumayan banyak yang mencakup data ukuran topografi permukaan bumi di wilayah sekitar jalan tanah itu.

Tujuan kedua Kareumbi Operation selama Kemah Kerja 2014 pun tetap dilakukan. Di sela-sela makan siang dan setelah survey, total empat scene berhasil didapatkan. Tiga di antaranya berlokasi di lokasi angker tersebut yang nantinya diketahui bahwa nama tempat itu adalah Camping Ground C.


s
 Keadaan setelah survey hari ketujuh

Hari itu, kelompok tiga kembali ke basecamp secara santai, tidak terburu-buru seperti pada hari sebelumnya. Mad Geodet pun kembali melakukan rutinitas Kareumbi seperti biasa seperti menonton anime, makan malam gratis, dan briefing. Selain itu, Mad Geodet mulai mengolah video dengan mengompilasi beberapa scene dan memberikan efek-efek. Video yang dimaksud adalah video VIVID, video yang direkam setelah survey KDV dan di tengah tes psikomotorik.

Day 8


Hari kedelapan, 26 Mei 2014. Hari yang seharusnya merupakan hari perpindahan tempat inap. Tapi itu semua ditunda karena kegiatan survey masih berlangsung. Masih banyak lokasi yang belum ada data ukurannya.

Pengukuran detail situasi masih dilakukan. Hari itu, Mad Geodet berperan sebagai pemegang jalon yang masuk ke hutan yang berbahaya. Lain dari hari sebelumnya, kali itu Mad Geodet memakai pakaian SUPER tertutup. Dari lengan panjang, sarung tangan, boot, dan hoodie.

Selama pengukuran detail situasi selama tiga hari, ada hal yang selalu dilakukan ketua kelompok, yaitu menyingkirkan maupun menebas, tumbuhan yang menghalangi alat dan dan jalon. Menyingkirkan tanpa menebas lebih diutamakan. Tapi apa boleh buat, jika menyingkirkan tanpa menebasa tidak dapat membuat jalon terlihat dari alat.

Selama survey juga, Mad Geodet selalu memakai boot yang sengaja dibeli untuk Kareumbi Operation. Jalan Mad Geodet jadi enak. Tidak takut terkilir maupun nyaman ketika menginjak tanah becek maupun dasar sungai. Ya, karena lokasi survey kelompok tiga hari kedelapan itu, berlokasi di seberang sungai, di seberang lokasi angker. Hal yang dipetakan atau diperlukan sebagai data ukuran mencakup sungai yang berarti Mad Geodet harus masuk sungai.



Pengukuran detail situasi

Survey selesai sebelum pukul 12.00. Sebelum kembali ke basecamp, seperti biasa Mad Geodet membuat total dua scene untuk memenuhi kebutuhan video tujaun kedua Kareumbi Operation.

Setelah makan siang di basecamp, anggota kelompok tiga yang lain mengukur ulang sebagian Kerangka Dasar Vertikal karena ditemukan kesalahan besar ketika data tersebut digabung dengan kelompok lain. Mad Geodet sebagai PJ Detail, tidak ikut serta. Kala itu, Mad Geodet memasukkan data ukuran detail dari kertas ke dalam file excel.

Sekian hari kedelapan, hari yang dikira Mad Geodet adalah hari terakhir survey yang ternyata ada kejutan lain yang menunggu,

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar